Mesothelioma |
Mesothelioma merupakan jenis penyakit kanker yang ganas, mesothelioma sejenis kanker yang jarang terjadi pada lapisan tipis sel lapisan internal organ tubuh, yang dikenal sebagai mesothelium. Penyakit ini di perkirakan terjadi karena asbes di rumah maupun di kantor, seseorang yang terkena asbes berisiko mengembangkan mesothelioma. Mesothelioma adalah disebabkan oleh paparan asbes dan inhalasi partikel asbes. Dalam kebanyakan kasus, gejala mesothelioma tidak akan muncul dalam individu terpapar asbes sampai bertahun-tahun. |
Ada tiga jenis mesothelioma telah berhasil diteliti oleh para ahli. Adapun jenis ter sebut antara lain : Mesothelioma pleura adalah bentuk paling umum penyakit ini, terhitung sekitar 70% kasus, dan terjadi pada lapisan paru-paru yang dikenal sebagai pleura. Mesothelioma peritoneal terjadi pada lapisan rongga perut , yang dikenal sebagai peritoneum Mesothelioma perikardial berasal dari pericardium, yang ada pada garis hati. pasien dengan asbestosis biasanya datang dengan napas pendek saat beraktivitas dan batuk.Temuan klinis termasuk dispnoe, krepitasi pada basal paru, dan jari tabuh. Pemeriksaan rontgen paru menunjukkan fibrosis interstitialis yang luas, dibuktikan dengan adanya bayangan opak bergaris-garis pada lapang paru bagian tengah dan basal di kedua sisi paru. Kemungkinan terdapat plak pleura. Fungsi paru menunjukkan gambaran hambatan dan DLCO berkurang. Flak pleura yang berhubungan dengan pajanan terhadap ashes ditemukan terutama pada pleura parietalis. Kalsifikasi, bila ada, mungkin berhubungan dengan lama terjadinva lesi. Plak tersebut dapat mengelompok atau menyebar. Kebanvakan bukti memberi kesan bahwa bila tidak ada asbestosis atau penebalan yang meluas, tidak ada hubungan antara plak pleura yang terisolasi dengan perburukan hambatan yang bermakna. Penda pat bahwa pasien dengan penebalan pleura yang luas mempunvai volume paru yang berkurang dan beberapa bukti adanva hambatan pernapasan, dapat diterima. Penebalan pleura yang luas dapat dibedakan dengan penebalan pleura yang terbatas dengan hilangnya sudut kostofrenikus pada pemeriksaan rontgen paru. Tampaknya tidak ada hubungan langsung antara plak pleura dengan berkembangnya mesotelioma. |
Gangguan fungsi saluran napas kecil (SAD) mungkin dihubungkan dengan pajanan terhadap asbes. Terperangkapnya udara akibat SAD dapat menjelaskan terjadinya beberapa pengurangan kapasistas vital pada pekerja yang terpajan asbes dengan rasio FEVWFVC normal. Perkembangan kanker bronkus pada pekerja yang terpajan asbes tampaknya berhubungan dengan dosis pajanan. Hal ini dihubungkan dengan berbagai jenis serat asbes, misalnva chrysotile, anthophylite, crocidolite, dan amosite. Terdapat peningkatan risiko kanker paru yang bermakna pada pekerja asbes yang merokok yang memberi kesan adanva efek sinergi. Kanker tersebut terutama jenis sel skuamosa atau adenokarsinoma. Asbestosis dan kanker paru sering timbul bersamaan karena keduanya berhubungan dengan dosis pajanan. |